Jual skincare di Lumajang - Pada 2013, BPOM mengamankan lebih dari 74. 000 unit produk kosmetik yang memiliki bahan beresiko serta tidak mempunyai izin edar. Pada tahun yang sama, diumumkan 17 merk kosmetik yang memiliki bahan - bahan beresiko. Sebagian besar di antara lain merupakan bahan - bahan bleaching kulit. Kulit putih sering diasosiasikan dengan konsep menawan serta senang. Mitos ini membuat banyak perempuan berlomba - lomba memutihkan kulit. Sementara itu tidak sedikit produk bleaching yang tersebar di pasaran memiliki bahan - bahan yang berpotensi membahayakan untuk kesehatan.
Harus diingat, kalau pada biasanya bleaching kulit membuat penciptaan pigmen menurun, sehingga menimbulkan kulit jadi lebih sensitif terhadap cahaya matahari. Dalam jangka panjang, penggunaannya bisa menimbulkan penuaan dini serta kanker kulit. Dengan berkurangnya kandungan pigmen, akibat cahaya ultraviolet terhadap kulit bertambah. Paparan cahaya ultraviolet yang kelewatan memesatkan terbentuknya keriput dan berpotensi merangsang kanker kulit
Bahan Berisiko
Merkuri (air raksa)
Merkuri ataupun air raksa merupakan logam yang pada keadaan wajar berupa cairan warna abu- abu yang tidak berbau serta tidak larut dalam air serta alkohol, tetapi larut dalam asam nitrat, asam sulfur panas, serta lipid. Merkuri merupakan bahan aktif yang berakibat dalam pengelupasan epidermis kulit.
Dalam jangka panjang, penggunaannya dapat menyebabkan:
- Rusaknya kegunaan ginjal, sistem saraf, serta mencuat permasalahan psikologis.
- Kelainan kegunaan otak pada bakal anak dari bunda pengguna bleaching berbahan merkuri.
Hidrokinon
Hidrokinon merupakan bahan kimia yang digunakan pada proses mencuci cetak gambar serta bermanfaat selaku zat penstabil dalam minyak, cat, pernis, dan bahan bakar kendaraan.
Food and Drug Administration( FDA) ataupun Tubuh POM kepunyaan Amerika Serikat melaporkan kalau produk bleaching yang dijual leluasa di pasaran cuma boleh memiliki kandungan hidrokinon optimal sampai 2%. Sedangkan bila produk ini diresepkan dokter spesialis kulit optimal cuma boleh memiliki 4% hidrokinon. Pemakaian hidrokinon di atas 4% bisa menimbulkan ruam pada kulit sebab dibakar.
Di Indonesia, produk bleaching yang memiliki hidrokinon pernah diperbolehkan tersebar dengan kandungan sama. Tetapi semenjak tahun 2008, lewat Peraturan Kepala Tubuh POM Republik Indonesia No: HK. 00. 05. 42. 1018 tentang Bahan Kosmetik, isi hidrokinon di dalam produk bleaching tidak boleh digunakan sama sekali.
Penggunaan hidrokinon dalam kadar tinggi atau yang berkelanjutan dapat memicu:
- Hiperpigmentasi, ialah menggelapnya warna kulit akibat pertambahan kandungan pigmen. Melasma ataupun bercak gelap merupakan salah satu contoh keadaan hiperpigmentasi.
- Vitiligo : menghilangnya melamin kulit secara totalitas akibat matinya sel melanosit, penghasil pigmen. Karakteristik utama vitiligo merupakan timbulnya bintik- bintik putih pada kulit.
- Okronosis eksogen : kulit jadi bercorak biru kehitaman. Biasanya diakibatkan sebab penimbunan homogentisic acid( penyakit alkaptonuria).
Steroid
Steroid, kadangkala diucap pula corticosteroid, merupakan bahan yang umumnya digunakan buat kurangi infeksi, contohnya pada kulit yang memerah serta gatal- gatal. Bila disantap dalam kandungan besar ataupun secara berkepanjangan, steroid yang terkategori kokoh ini bisa menimbulkan katarak serta pelemahan tulang.
Spesialnya buat kulit, dampak samping dari konsumsi steroid merupakan penipisan pada susunan kulit. Bila kulit jadi sangat tipis, orang tersebut hendak lebih gampang tergores ataupun terluka. Steroid yang dibalurkan pada kulit bisa terserap oleh badan kemudian masuk ke dalam pembuluh darah.
Efek samping lainnya adalah:
- Telangiektasis: pembuluh darah kapiler nampak pada permukaan kulit akibat tipisnya lapisan kulit.
- Jerawat
- Memperlambat penyembuhan luka
Rhododenol
Rhododenol merupakan bahan kimia natural dari kulit tumbuhan birch putih yang kurangi penciptaan pigmen.
Bahan ini sesungguhnya pernah disahkan tubuh kesehatan Jepang serta apalagi digunakan dalam sebagian produk industri kosmetik terkemuka di Jepang. Tetapi bahan ini pula sudah dicabut oleh pemerintah Jepang sebab sudah teruji berakibat kurang baik pada kesehatan. Pencabutan ini dilatarbelakangi laporan beberapa konsumen yang meringik hadapi depigmentasi ataupun bintik- bintik putih pada kulit.
Kombinasi hidrokinon, kortikosteroid, dan retinoic acid
Kortikosteroid serta retinoic acid digunakan secara universal dalam penyembuhan sebagian permasalahan kulit semacam hiperpigmentasi (bintik- bintik gelap pada kulit). Namun bila dicampur dengan hidrokinon, produk tersebut dikira tidak nyaman.
Dalam jangka panjang serta, penggunaannya berlebihan bisa menimbulkan penipisan kulit serta membuat kulit berganti jadi merah muda.
Ascorbic acid (vitamin C) dan turunannya
Vit C memutihkan kulit dengan berperan selaku antioksidan kokoh yang memencet respon oksidasi di dalam sintesis pigmen. Vit C bleaching kulit biasa diberikan dalam wujud suntikan.
Meski efektif untuk mencerahkan kulit, tetapi jika diberikan dalam kadar tinggi dapat menimbulkan risiko:
- Memperberat kerja ginjal hingga memicu gagal ginjal
- Menyebabkan batu ginjal
- Pusing-pusing
- Pingsan
Sekian artikel "Periksa dulu bahannya sebelum pakai (Inilah beberapa bahan berbahaya pemutih kulit)" semoga bermanfaat, akhir kata terima kasih dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.
0 Komentar